Analisis sensitivitas adalah alat yang sangat penting dalam rekayasa geoteknik untuk memahami bagaimana ketidakpastian dalam satu parameter input dapat memengaruhi hasil akhir analisis. Dalam konteks stabilitas bendungan, tujuannya adalah untuk mengetahui parameter tanah mana yang paling berpengaruh (paling kritis) terhadap nilai Faktor Keamanan (FK) atau Factor of Safety (FOS) bendungan tersebut.

Analisis Sensitivitas pada software geostudio seep/w parent analisis slope/w untuk mengetahui rentang nilai parameter geoteknik kondisi eksisting dalam optimasi geometri desain.
Dengan mengetahui parameter paling sensitif, para insinyur dapat:
Memfokuskan sumber daya pada investigasi tanah yang lebih akurat untuk parameter tersebut.
Membuat keputusan desain yang lebih konservatif dan aman.
Memahami risiko yang terkait dengan variabilitas alami material di lapangan.
1. Tujuan Analisis Sensitivitas
-
Mengukur pengaruh ketidakpastian parameter geoteknik (misalnya permeabilitas, kekuatan geser, kekakuan) terhadap stabilitas bendungan.
-
Menentukan parameter paling kritis yang mempengaruhi hasil (faktor keamanan, deformasi, tekanan pori, rembesan).
-
Menjadi dasar optimasi desain (dimensi drain, cutoff, filter) dan strategi monitoring di lapangan.
2. Alur Analisis dengan GeoStudio
a) SEEP/W (Parent)
-
Tujuan: hitung distribusi tekanan pori (u), garis freatik, debit rembesan, gradien keluar.
-
Input utama: permeabilitas (k), anisotropi k_h/k_v, sifat tak jenuh (SWCC), boundary condition muka air.
-
Output: u(x,y) → dipakai sebagai input anak (SLOPE/W & SIGMA/W).
b) SLOPE/W (Child)
-
Tujuan: analisis stabilitas lereng (Factor of Safety, FoS).
-
Input: distribusi tekanan pori dari SEEP/W + kuat geser tanah (φ′, c′, γ).
-
Output: FoS hulu/hilir, terutama pada kondisi kritis (steady-state normal, rapid drawdown, muka air tinggi).
c) SIGMA/W (Child)
-
Tujuan: analisis deformasi & tegangan.
-
Input: distribusi u dari SEEP/W + sifat mekanik (E, ν, φ′, c′).
-
Output: deformasi puncak, settlement, distribusi tegangan efektif, zona plastis/rapuh.
3. Parameter Sensitivitas yang Dianalisis
-
Hidraulik (SEEP/W):
-
k inti, k shell, k pondasi.
-
Anisotropi (k_h/k_v).
-
Efisiensi drain/cutoff.
-
-
Mekanik (SLOPE/W & SIGMA/W):
-
φ′ dan c′ inti, shell, pondasi.
-
γ (berat isi jenuh/kering).
-
E dan ν (modulus elastis & Poisson).
-
-
Kondisi operasi: muka air tinggi/normal, rapid drawdown, drain tersumbat.
4. Langkah-Langkah Analisis Sensitivitas
-
Bangun model baseline (SEEP/W)
-
Definisikan geometri & zonasi material.
-
Tetapkan BC muka air hulu/hilir.
-
Jalankan analisis → dapatkan u, Q, gradien keluar.
-
-
Kopel ke SLOPE/W & SIGMA/W
-
SLOPE/W: analisis FoS dengan input u dari SEEP/W.
-
SIGMA/W: hitung tegangan efektif & deformasi dengan u dari SEEP/W.
-
-
Definisikan parameter yang divariasikan
-
Tentukan rentang low–typical–high (mis. φ′ ± 3°, k ×0.3 / ×3, E ÷2 atau ×2).
-
Gunakan pendekatan One-At-a-Time (OAT) atau kombinasi ekstrem (worst case).
-
-
Jalankan skenario sensitivitas
-
Ubah satu parameter, jalankan SEEP/W → update u → jalankan SLOPE/W & SIGMA/W.
-
Catat output: Q, gradien keluar, u, FoS, deformasi.
-
-
Bandingkan hasil tiap skenario
-
Buat tabel/grafik tornado chart → peringkat pengaruh parameter.
-
5. Contoh Hasil yang Umum
-
k inti naik → debit rembesan & u meningkat → gradien keluar tinggi → risiko piping → FoS menurun.
-
k pondasi naik → uplift meningkat → stabilitas pondasi berkurang.
-
φ′ shell turun → FoS hilir turun drastis.
-
E inti turun → deformasi puncak membesar → risiko retak.
-
Rapid drawdown → FoS lereng hulu menurun tajam meski k inti kecil.
6. Saran Praktik
-
Gunakan OAT untuk identifikasi awal parameter kritis, lalu lanjutkan kombinasi ekstrem.
-
Pastikan mesh cukup rapat di inti, drain, kaki hilir untuk akurasi gradien keluar.
-
Cek sensitivitas pada kondisi operasi kritis (banjir rancangan, rapid drawdown, drain gagal).
-
Validasi parameter dengan data instrumentasi lapangan bila tersedia.
-
Hasil sensitivitas → gunakan untuk fokus investigasi lapangan (uji permeabilitas pondasi, uji triaxial shell).
7. Kesimpulan
-
Analisis sensitivitas SEEP/W → SLOPE/W & SIGMA/W memberikan gambaran komprehensif:
-
SEEP/W: seberapa besar pengaruh k terhadap tekanan pori & aliran.
-
SLOPE/W: dampak variasi φ′–c′ pada faktor keamanan lereng.
-
SIGMA/W: dampak E & ν pada deformasi dan tegangan efektif.
-
-
Parameter paling berpengaruh biasanya: permeabilitas inti/pondasi (hidraulik), serta φ′/c′ shell & pondasi (mekanik).
-
Hasil sensitivitas menjadi dasar untuk:
-
optimasi desain (filter, drain, cutoff, geometri lereng),
-
serta penentuan instrumen monitoring (piezometer di inti, pengukur deformasi di puncak).
-
Semoga Bermanfaat, Terima Kasih
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Analisis Sensitivitas dengan software geostudio. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.